Senyawa bahan alam yang ada dalam alam ini memiliki
perannya masing-masing, misalny aseperti bahan tambahan makanan. Bahan tambahan
makanan ini dikategorikan menjadi dua macam yaitu bahan alam dan sintesis. Bahan
tambahan makanan yang alami adalah seperti gula (pemanis), daun pandan
(penambah aroma). Bahan tambahan makanan yang alami ini memiliki kekurangan
karena tidak stabil sehingga fungsinya akan berkurang. Sedangkan yang sintesis
lebih murah, stabil dan lebih pekat. Hanya saja jika digunakan dengan takaran
yang tidak sesuai akan merugikan kesehatan tubuh kita.
Berikut senyawa kimia bahan alam yang berperan dalam
bahan tambahan makanan yang fungsi pengawet, penyedap rasa, pemberi warna dan
pemanis pada makanan :
1. Pengawet
Makanan
Bahan pengawet makanan ini dapat
menghambat dan menghentikan proses fermentasi, pengasaman atau bentuk kerusakan
lainnya atau bahan yang bisa menjadi pencegah makanan membusuk. Fungsi dari
penambahan pengawet adalah memperlama umur makanan (tidak cepat basi). Pengawet
ada yang alami dan buatan. Pengawet alami seperti gula, garam dan pengasapan,
sedangkan pengawet sintesis adalah sebagai berikut :
a. Asam
Propionat
Gambar Struktur Asam Propionat dan derivat garamnya
Asam
propionat dapat berfungsi sebagai antioksidan, agen pengontrol PH, pengawet,
penguat rasa, namun yang paling sering digunakan adalah sebagai pengawet. Asam propionat
tergolong dalam pengawet asam yang bekerja dengan cara menurunkan pH makanan
hingga pada pH yang dapat mematikan mikroba sehingga tidak mencemari makanan.
Asam propionat adalah salah satu
senyawa kimia yang berperan sebagai pengawet makanan dengan cara mencegah
munculnya kapang dan khamir yang dapat merusak makanan. Produk makanan yang
menggunakan asam propionat diantaranya adalah produk yang mengandung ragi dan
asam seperti roti, pastry, keju, susu, tepung, dan minuman seperti susu, jam, jeli, marmalade, produk berbasis buah dan saus teremulsi seperti mayonais.
Gambar Makanan yang diawetkan Asam Propionat
Asam propionat memiliki beberapa
derivat dalam bentuk garam seperti kalsium propionat, asam dilauril
thiopropionat, kalium propionat, sodium propionat dan asam thiodipropionat. Masing-masing
garam tersebut berfungsi sebagai pengawet seperto sodium propionat untuk
mengawetkan produk bakery, minuman non alkohol, keju, permen, selai dan
lain-lain.
Benzoat
biasa dijual dalam bentuk garam natrium benzoat, dengan ciriciri berbentuk
serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau, dan akan
meleleh atau terbakar jika dipanaskan. Benzoat digunakan untuk mengawetkan
makanan yang berupa cairan. Contohnya sirup, manisan, selai, dan saus. Secara alami
asam benzoat terdapat dalam cengkeh dan kayu manis.
Gambar Makanan yang diawetkan dengan Asam Benzoat
Asam Sitrat (citric acid) adalah
senyawa asam organik berwujud kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini maudah
larut dalam air, spriritus, dan ethanol, tidak berbau, rasanya sangat asam,
serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar
sampai menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti
nanas, jeruk, lemon, markisa.
Asam
ini bertindak sebagai peningkat rasa
asam (mengatur tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minum, produk air
susu, selai, jeli, dan lain-lain. Asam sitrat berfungsi juga
sebagai pengawet pada keju dan
sirup. Lalu digunakan untuk mencegah proses kristalisasi dalam madu, gula-gula
(termasuk fondant), dan juga untuk pewarna berbagai makanan (mencegah
pemucatan) berbagai makanan, misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam
sitrat yang encer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik
hitam pada udang. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3 gram/liter
sari buah.
2. Pewarna
Makanan
Zat
pewarna digunakan untuk memberikan warna yang menarik pada maknana. Pewarna makanan
ada yang alami seperti cabai (merah), daun pandan (hijau), wortel (betakaroten
: orange), kakao (coklat) dan pewarna sintesis seperti eritrosin, tartrasin,
indigokarmin. Kelebihan dari pewarna alami adalah lebih aman untuk dikonsumsi,
namun kekurangannya warna yang dihasilkan tidak stabil karena mudah berubah
akibat pengaruh pH, serta memerlukan jumlah bahan yang banyak untuk mendapatkan
warna yang bagus.
a. Eritrosin
Memberikan warna merah atau
kemerah-merahan sama seperti warna yang dihasilkan cabai.
Gambar Struktur Eritrosin dan Warna Bubuknya
b. Tartrasin
Menghasilkan warna kuning sama seperti warna
yang dihasilkan oleh tanaman kunyit.
Gambar Struktur Tartrasin dan Warna Bubuk
Gambar Struktur Curcumin
c. Indigokarmin
Menghasilkan warna biru, hampir sama
atau seranah dengan daun pandan yang memberikan warna hijau dari klorofil.
3. Pemanis
Makanan
Bahan
pemanis ini berperan sebagai pemberi rasa manis pada makanan. Dimana terdiri
dari pemanis alami seperti glukosa dalam madu, sukrosa, laktosa, maltosa, kayu
manis, dan yang tergolong pemanis sintesis seperti sakarin, siklamat, sorbitol
dan lain sebagainya. dimana bahan pemanis alami memiliki sifat sebagai berikut
:
·
Pada suhu tinggi bisa terurai
·
Memiliki kalori tinggi
·
Berasa manis normal
Sedangkan
pada bahan pemanis sintesis atau buatan memiliki beberapa sifat seperti sebagai
berikut :
·
Cukup stabil jika dipanaskan
·
Memiliki kalori rendah
·
Berasa rmanis sampai puluhan bahkan
ratusan kali rasa manis
Penyebab
diproduksinya pemanis buatan adalah karena adanya penderita diabetes ataupun
obesitas yang membutuhkan rasa manis. Hal itu dikarenakan pada pemanis sintesis
diketahui tidak memiliki nilai gizi dan kalori sehingga lebih aman untuk
penyandang obesitas dan diabetes. Berdasarkan strutur kimia, pemanis buatan
tidak memiliki gugus gula.
4. Penyedap
Makanan
Penyedap
rasa makanan ini adalah zat yang ditambahkan untuk memberikan rasa yang lebih
lezat pada suatu makanan. Dimana biasanya secara alaminya penyedap rasa ini
memiliki contoh seperti bawang (zat aktif: polifenol), merica (alkaloid
piperin), terasi (vitamin B12), jahe (rasa pedas :keton/zingeron), daun salam
dan masih banyak lagi. Sedangkan penyedap rasa buatan (sintesisnya) seperti
misalnya Monosodium Glutamat
Monosodium
glutamat (MSG) alias mecin adalah zat aditif yang digunakan sebagai penyedap
rasa makanan. Tidak hanya terbatas pada makanan kemasan dan cepat saji, masakan
rumahan pun sering juga ditambahkan mecin agar rasanya makin lezat. Namun penggunaan
dari MSG ini memiliki efek sampingnya terhadap tubuh, dimana cara berpikir atau
berjalannya otak lebih lemot dibanding biasanya.
MSG adalah molekul garam yang
dikombinasikan dengan asam amino L-glutamat. Molekul garam ini digunakan untuk
menstabilkan komponen glutamat. Glutamat yang terkandung dalam asam amino
berperan sebagai pemberi rasa gurih (umami). Asam amino glutamat bisa Anda temukan
di hampir semua bahan dasar makanan, terutama makanan berprotein tinggi,
seperti produk susu, daging merah dan ikan, dan banyak sayuran. Bahan makanan
lainnya yang sering digunakan sebagai penyedap alami, seperti jamur dan tomat,
juga mengandung asam amino glutamat alami dalam kadar tinggi.
Tubuh manusia juga memproduksi asam
amino glutamat dan memainkan peran penting dalam fungsi tubuh normal. Bahkan,
ASI mengandung glutamat 10 kali lebih banyak dibandingkan susu sapi.
Permasalahan
:
- Bahan pengawet asam propionat adalah salah satu dari asam karboksilat. Dimana asam karboksilat ini bisa diperoleh dari hidrolisis Ester. Seperti yang kita ketahui bahwa ester ini biasanya berfungsi sebagai pemberi aroma, maka apakah pada asam propionat sebagai bahan pengawet ini masih membawa sifat dari senyawa ester tadi, sehingga terdapat harum pada bahan pengawet ini?
- Pada Curcumin dan Tartrasin yang bertindak sebagai pemberi warna kuning dari suatu makanan didapati struktur yang pastinya berbeda. Namun terlihat lebih banyak ikatan terkonjugasi pada senyawa Tartrasin. Apakah ikatan terkonjugasi tersebut mempengaruhi tingkat kepekatan dari warna tersebut?
- Bahan pemanis alami terdapat seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa yang ketiganya memiliki struktur yang berbeda dan tingkat kekompleksan yang berbeda. Apakah hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat kemanisan dari pemanis alami ini? jika ia mengapa hal itu bisa terjadi?