Rabu, 18 September 2019

Potensi Pemanfaatan Terpenoid untuk Makhluk Hidup



Senyawa terpenoid yang merupakan suatu senyawa hidrokarbon turunan dari isopren yang dihasilkan dari metabolisme sekunder. Senyawa ini memiliki banyak sekali manfaat bagi makhluk hidup. Senyawa ini banyak terdapat dalam mayoritas tumbuhan dan juga sebagai penyusun dasar tubuh manusia, karena hal itu menunjukkan bahwasannya tumbuhan, manusia (makhluk hidup)  manapun memiliki asal yang sama atau kandungan dasar yang sama yang bermanfaat untuk beberapa fungsi berkenaan dengan pertahanan, antibiotik, pigmen, toksin, efektor atau fungsi ekologi lainnya. Senyawa terpenoid ini memiliki banyak manfaat, salah satu yang menonjol adalah dalam bidang pengobatan. MeskiTernyata selain berfungsi untuk tumbuhan itu sendiri dalam bentuk murninya, ternyata terpenoid juga berfungsi dalam  bentuk olahannya untuk digunakan oleh manusia. Fungsi atau kebermanfaat terpenoid ini digali potensinya agar lebih dikembangkan lagi asas kebermanfaatannya. Berikut macam-macam senyawa terpenoid dan fungsinya yang bisa terkandung dalam tumbuhan secara singkat :
a)   Monoterpenoid (C10H16)
Senyawa ini biasanya berupa minyak atsiri yang berciri cairan tidak bewarna, mudah menguap, tidak larut dalam air dan memiliki bau. Dimana di sini senyawa ini biasanya memberi aroma yang khas pada tiap-tiap tumbuhan. Contohnya limonene, geraniol, kamfor.

b)   Seskuiterpenoid (C15H24)
Seskuiterpenoid ini hampir sama dengan monoterpenoid yang termasuk dalam minyak atsiri dan mampu memberi aroma pada tumbuhan. Senyawa ini juga ternyata memiliki kemampuan yang lain sebagai bahan obat atau bahan untuk meracuni tanaman hama seperti insektisida, fungisida dan lain-lain. Contoh senyawanya farnesol, santonin.

c)    Diterpenoid (C20H32)
Senyawa ini yang paling terkenal adalah fitol yang berbentuk ester pada klorofil. Diterpenoid ini juga hampir sama dengan seskuiterpenoid yang memiliki potensi sebagai obat racun untuk hama seperti fungisida, racun serangga namun ada juga yang berpotensi sebagai obat tumor karena efek sitotoksiknya tinggi dan lagi ada yang beraktifitas sebagai antivirus.

d)   Triterpenoid (C30H48)
Senyawa ini memiliki ciri khas tidak bewarna, berbentuk kristal dan titik lelehnya tinggi. Senyawa ini berperan dalam aktivitas fisiologis dan juga berpotensi tinggi dalam pengobatan seperti menyembuhkan malaria, penawar racun patokan ular, diabetes, gangguan menstruasi, gangguan kulit dan juga kerusakan hati.

e)    Tetraterpenoid (C40H64)
Senyawa tetraterpenoid ini memiliki peran yang besar bagi pigmen yang ada pada tiap tumbuhan. Dimana senyawa ini dapat memberikan warna kuning sampai dengan merah pada tumbuhan seperti wortel dan lain sebagainya.

Pada tulisan kali ini, saya akan membagikan beberapa macam potensi pemanfaatan terpenoid yang ternyata ada dalam tumbuhan untuk makhluk hidup :
1.    Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit atau kunyir yang termasuk ke dalam famili Zingiberaceae (jahe-jahean) ini adalah tanaman yang kerap sekali digunakan dalam racikan bumbu dapur. Kunyit ini memiliki kandungan senyawa metabolisme sekunder utama yang ada dalam rimpangnya berupa minyak atsiri dan curcuminoid. Warna kuning yang ada atau terlihat pada kunyit atau kunyir berasalah dari senyawa kurkuminoid dengan kandungan curcuminnya, sedangkan aroma atau bau khas kunyit berasal dari minyak atsiri yang mengandung senyawa sesquiterpen alkohol. Minyak atsiri pada tumbuhan berperan dalam  pemberian aroma pada tanaman, serta dapat juga diekstraksi dengan destilasi uap.

 Gambar Struktur Senyawa Curcumin
Selain digunakan untuk untuk bumbu dapur tenyata kunyit memiliki potesi pemanfaatan yang jauh lebih hebat lagi dalam bidang pengobatan dsbnya. Dimana beberapa tahun ini dilakukan riset atau penelitian mengenai aktivitas biologi dan aksi farmakologi dari kunyit, dimana hasil yang didapatkan menyatakan bahwasannya kandungan dalam kunyit yaitu curcumin ternyata memiliki khasiat aktivitas dan potensi terapik yang bagus termasuk dalam antiinflamasi, antioksidan, antikarsinogenik, antimutagenik, antikoagulan, antiferfilitas, antidiabetik, antibakteri, antifungi, anti protozoa, antiviral, antifibrosis, antivenom, antiulcer, hipotensi dan hipokolesterolemia.

2.    Herba Meniran (Pyllanthus niruri linn)

Herba meniran adalah tanaman liar yang biasanya ditemukan di tempat yang lembab, sekitar bebatuan, saluran air bahkan semak-semak. Tanaman ini sekilas terlihat seperti bunga putri malu, tetapi tidak. Hanya bentuknya saja yang hampir sama. Tumbuhan ini dapat memiliki tinggi lebih dari satu meter jika ditanam di tempat yang subur. Herba meniran ini dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki fungsi anti bakteri, antibiotik dan antihepatotoksik (melindungi hati dari racun). Tumbuhan ini mengandung senyawa terpenoid hasil dari metabolisme sekunder berupa senyawa yaitu phytadiene dan senyawa 1,2-seco-cladiellan. Tumbuhan ini biasanya digunakan untuk obat-obatan radang ginjal, peluruh dahak, peluruh haid, ayan, nyeri gigi, sakit kuning, sariawan, antibakteri, kanker, infeksi saluran kencing, virus hepatitis, dan selaput lendir mata. Terpenoid yang dapat bertindak sebagai antibiotik dan anti lainnya adalah monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin dan triterpenoid glikosida. Waahh.. tidak menyangka ya, tumbuhan yang dianggap liar ini ternyata memiliki khasiat yang sangat baik bagi makhluk hidup.
Gambar Struktur Senyawa 1,2 seco-cladiellan 


3.    Daun Jarak (Jatropha gaumeri)

Tanaman ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di pekarangan kita. Bagian daun, buah dan biji yang ada pada tanaman ini dapat dimanfaatkan. Jika dilihat secara kandungan kimiawinya, tanaman ini ternyata mengandung senyawa terpenoid yang mampu menjadi antibakteri dan antioksidan yaitu senyawa 2-epi-jatrogossidin yang terdapat di dalam akarnya.
Kandungan senyawa terpenoid dalam tanaman ini ternyata berkhasiat bagi makhluk hidup yang lainnya. Hal tersebut diperjelas lagi dengan terdapatnya senyawa triterpenoid yang merupakan salah satu bagian dari senyawa yang berpotensi pada bidang pengobatan (obat-obatan) yang digunakan untuk gangguan penyakit kulit, antifungi, insektisida, antibakteri dan juga antivirus. Manfaat lainnya dari kandungan tanaman ini adalah untuk mencegah kanker payudara, kanker kolon, mengobati radang selaput lendir di gusi, obesitas, melawan bakteri diare, serta menunda penuaan.

Gambar Struktur Terpenoid dalam Daun Jarak





Permasalahan :
  1. Berdasarkan penjelasan, kita ketahui bahwasannya senyawa terpenoid yang ada pada tumbuhan memiliki beragam manfaatnya bagi makhluk hidup terutama manusia. Bagaimana cara kita dalam menggali potensi pemanfaatan yang ada dalam senyawa terpenoid agar dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup? Dan apakah dapat diberlakukan satu cara untuk penggalian potensi berbagai tumbuhan penghasil terpenoid?
  2. Senyawa terpenoid ternyata memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup terutama bidang pengobatan. Seperti yang kita ketahui juga bahwasannya beberapa penyakit yang ada dapat disembuhkan oleh tanaman-tanaman yang mengandung terpenoid. Tapi mengapa sampai saat ini obat-obatan atau pengobatan di Indonesia masih belum sepenuhnya memanfaatkan potensi dari senyawa tersebut dengan baik? Bagaimana pendapat Anda?
  3. Senyawa terpenoid memiliki manfaat beragam, dari pengobatan, aroma khas tanaman, warna khas pada tanaman dsbnya. Lalu bagaimanakah potensi pemanfaatan dari terpenoid bagi makhluk hidup berupa hewan (binatang)?

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab no 2, menurut pendapat saya Indonesia masih kurang dalam memanfaatkan senyawa terpenoid ini sebagai obat-obatan karena Indonesia masih kurang dalam memproduksi senyawa tersebut, sehingga obat-obatan dengan flavonoid ini masih sangat kurang. Kemungkinan lain yaitu karena masyarakat Indonesia masih awam dalam mengenal senyawa ini sebagai obat.

    BalasHapus
  2. Haii ditya
    Menurut saya, untuk menggali potensi pemanfaatan senyawa terpenoid dapat dilakukan dengan memperbanyak dalam mencari segala informasi mengenai pemanfaatan senyawa terpenoid tersebut. Selain itu kita bisa melakukan penelitian untuk mengetahui dan memperbanyak jenis tanaman apa saja yang mengandung senyawa terpenoid yang bermanfaat , kemudian kita sebarluaskan kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkann oleh mahluk hidup.

    Semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
  3. 3. Di dalam diri hewan juga tersusun dari beberapa terpenoid, terpenoid bagi hewan ini bermanfaat untuk fungsi ekologi hewan itu sendiri misalnya pada pertahanan. Namun terpenoid dari tumbuhan manfaatnya sedikit untuk hewan bahkan bisa dikatakan tidak ada karna terpenoid dari tumbuhan ini bisa dikatakan bersifat racun, toksin, dan juga karsinogenik terhadap hewan tetapi bermanfaat bagi manusia, contohnya beberapa terpenoid yang bermanfaat sebagai fungisida, insektisida, bahkan pembasmi hama. Itulah sebabnya terpenoid ini banyak dimanfaatkan bagi tumbuhan itu sendiri dan juga manusia.

    BalasHapus